BAB I
PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan lembaga yang salah satu
kegiatannya adalah memberikan layanan peminjaman koleksi bahan pustaka baik
untuk dibaca di tempat atau untuk dibawa pulang. Dalam upaya mendukung
pelaksanaan pelayanan yang prima maka perpustakaan sebagai institusi yang
bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan peralatan dan perabotan yang
diperlukan guna mewujudkan kondisi prima atau memuaskan penggunanya. Peralatan
dan perabotan yang ada diperpustakaan disediakan selain untuk mendukung kegiatan
rutin para staf perpustakaan juga berguna untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada pengguna perpustakaan, oleh karena itu desain peralatan dan perabotan
yang ada di perpustakaan perlu dirancang secara khusus karena terdapat
perbedaan dengan peralatan kantor pada umumnya. Dengan kata lain, sebuah
perpustakaan harus menyediakan peralatan dan perabotan yang sesuai dengan kondisi ruangan dan
tujuan yang ingin dicapainya.
Dalam memilih atau membeli peralatan dan perabotan
ruang perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan
dengan bahan, desain, warna, bentuk dan konstruksi serta dana yang tersedia.
Misalnya perlu pertimbangan yang matang ketika memilih bahan peralatan dan perabotan
yang terbuat dari kayu atau logam karena kedua jenis bahan tersebut
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk perlengkapan yang
berbahan kayu kelebihannya adalah mudah diperoleh dimanapun, memiliki banyak
aspek dekoratif, dan mudah diperbaiki bila terjadi kerusakan, sedangkan
kekurangan perlengkapan berbahan ini antara lain daya tahan kurang, mudah
terbakar dan harganya mahal untuk kayu yang berkualitas baik. Pada perlengkapan
yang berbahan logam kelebihannya adalah mudah dibongkar dan kurang dekoratif,
sedangkan kekurangannya adalah mudah berkarat. Berkaitan dengan desainnya, maka
perlengkapan perpustakaan sebaiknya sederhana, mudah dibersihkan, adapun bentuk
tepi dan ujung perlengkapan sebaiknya tumpul dan konstruksinya kuat. Demikian
pula dengan warna perlengkapan, harus serasi dengan warna ruangan dan
memperhatikan sifat warna yang akan dipakai.[1]
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peralatan Ruang Perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah alat yang
dipergunakan staf dan pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga
kegiatan didalam perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan
fungsinya. Peralatan yang terdapat di perpustakaan digolongkan dalam dua jenis
yaitu yang bersifat habis pakai dan yang bersifat tahan lama. Pengertian
peralatan yang habis pakai maksudnya adalah peralatan yang relativ cepat habis
seperti pensil, kertas, formulir pendaftaran, kertas untuk membuat kantong
buku, dan lain sebagainya. Jenis peralatan ini biasanya diadakan setahun
sekali. Sedangkan peralatan yang bersifat tahan lama maksudnya adalah peralatan
yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relative lama,
misalnya mesin ketik, pelubang kertas, gunting, penggaris, dan lain sebagainya.
Selain kedua jenis peralatan tersebut, pada perpustakaan yang sudah maju
(modern) banyak menggunakan peralatan elektronik sebagai penunjang kegiatan
perpustakaannya, misalnya computer, TV, VCD player, alat baca mikro, video
recorder, dan lain sebagainya.[2]
Guna mendapatkan perlengkapan yang sesuai
dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan dalam
kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang
konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu
pihak perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat dimanfaatkan
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat dimanfaatkan
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
Peralatan perpustakaan yang perlu disediakan
untuk menunjang kegiatan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Komputer
Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
Alat ini digunakan untuk mendengar atau melihat rekaman suara ataupun kombinasi dari keduanya. Koleksi inipun saat ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan bentuk CD atau DVD yang dapat dijalankan dengan computer yang lebih fleksibel.
4. Alat pemutar VCD atau DVD
Alat ini digunakan untuk memutar rekaman video yang disimpan dalam bentuk video CD dan DVD. Namun koleksi ini juga bisa dimainkan menggunakan computer
5. Proyektor film atau slide
Alat ini digunakan untuk memainkan koleksi perpustakaan dalam bentuk film atau slide. Koleksi ini mulai digantikan dengan CD dan DVD
6. Mesin fotocopy
Alat ini digunakan untuk menduplikasi dokumen yang aslinya. Saat ini mesin fotocopy telah dikombinasi dengan mesin printer, dan scanner.
7. Pesawat telpon
Alat ini digunakan untuk komunikasi keluar perpustakaan.
8. Mesin potong kertas
Alat ini digunakan untuk memotong kertas. Berbagai macam bentuknya. Ada yang dijalankan manual ada pula yang menggunakan tenaga listrik. Biasanya alat ini digunakan di ruang fotocopy atau ruang penjilidan.
9. Mesin jahit
Alat ini digunakan untuk menjilid buku(dalam perawatan bahan pustaka). Alat ini biasa disimpan di ruang penjilidan.
10. Alat perekat
Alat ini digunakan untuk menjilid bahan pustaka yang dijilid kembali(perawatan bahan pustaka).
11. Mesin pencetak
Alat ini digunakan untuk mencetak dokumen, seperti cover buku, blanko surat, amplop. Mesin cetak besar bahkan dapat mencetak buku, poster, brosur dengan warna lengkap atau full color.
1. Komputer
Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
Alat ini digunakan untuk mendengar atau melihat rekaman suara ataupun kombinasi dari keduanya. Koleksi inipun saat ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan bentuk CD atau DVD yang dapat dijalankan dengan computer yang lebih fleksibel.
4. Alat pemutar VCD atau DVD
Alat ini digunakan untuk memutar rekaman video yang disimpan dalam bentuk video CD dan DVD. Namun koleksi ini juga bisa dimainkan menggunakan computer
5. Proyektor film atau slide
Alat ini digunakan untuk memainkan koleksi perpustakaan dalam bentuk film atau slide. Koleksi ini mulai digantikan dengan CD dan DVD
6. Mesin fotocopy
Alat ini digunakan untuk menduplikasi dokumen yang aslinya. Saat ini mesin fotocopy telah dikombinasi dengan mesin printer, dan scanner.
7. Pesawat telpon
Alat ini digunakan untuk komunikasi keluar perpustakaan.
8. Mesin potong kertas
Alat ini digunakan untuk memotong kertas. Berbagai macam bentuknya. Ada yang dijalankan manual ada pula yang menggunakan tenaga listrik. Biasanya alat ini digunakan di ruang fotocopy atau ruang penjilidan.
9. Mesin jahit
Alat ini digunakan untuk menjilid buku(dalam perawatan bahan pustaka). Alat ini biasa disimpan di ruang penjilidan.
10. Alat perekat
Alat ini digunakan untuk menjilid bahan pustaka yang dijilid kembali(perawatan bahan pustaka).
11. Mesin pencetak
Alat ini digunakan untuk mencetak dokumen, seperti cover buku, blanko surat, amplop. Mesin cetak besar bahkan dapat mencetak buku, poster, brosur dengan warna lengkap atau full color.
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang
yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di
perpustakaan. Yang termasuk dalam perlengkapan perpustakaan antara lain :
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
l) Mesin ketik/Komputer,
m) Lem dll.[3]
m) Lem dll.[3]
Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan
perawatan, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih
peralatan yang sesuai dengan tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya)
yaitu pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan faktor
pertimbangan peralatan tersebut antara lain:
1. Tujuan
penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan
penggunaan peralatan tersebut. Perlu diperhatikan pula jangan membeli peralatan
yang terlalu canggih, lebih penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian
staf yang akan menggunakan alat tersebut.
2. Menentukan
peralatan yang sesuai; memilih peralatan dengan merek tertentu perlu menjadi pertimbangan pula.
3. Tingkat
kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan peralatan dalam memenuhi
kebutuhan kantor secara maksimal sehingga memperlancar aktivitas staf kantor.
4. Spesifikasi
peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi
fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan peralatan diruangan,
jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya dan struktur yang dibutuhkan.
5. Biaya
peralatan; banyak peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup
tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga harus dipertimbangkan.
6. Proses
operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus,
misalnya printer yang memerlukan toner asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu
harganya lebih murah.
7. Fitur
keamanan; beberapa peralatan canggih yang berbiaya operasional tinggi
menyediakan user id
dan password yang memungkinkan tidak semua orang dapat
menggunakan alat tersebut.
8. Fleksibilitas
peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang
lebih luas dibandingkan peralatan yang lain, atau dimodifikasi dengan beberapa
komponen lain jika dibutuhkan.
9.
Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan sulit dipergunakan
sehingga membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk mengoperasikannya, hal
ini tentu saja membutuhkan biaya dan waku khusus yang seharusnya dapat
dihindari bila peralatannya mudah dioperasionalkan.
10. Kecepatan
operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya
peralatan yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas
kantor.
11. Masukan dari operator peralatan; staf yang
akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli seharusnya diminta
pertimbangannya mengenai peralatan tersebut.
12. Standardisasi
peralatan; penggunaan hanya beberapa merek
tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor, selain memberikan
keuntungan juga berdampak kerugian tertentu. Keuntungan misalnya kemudahan bagi
staf untuk mengoperasikannya dan dapat diintegrasikan dengan peralatan lain,
namun kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut sangat
tinggi sehingga rentan terhadap gangguan supply dan kenaikan harga.
Faktor-fakor diatas juga dapat diterapkan di perpustakaan untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih peralatan yang akan dipergunakan guna
mendukung kelancaran aktivitas pelayanannya.[4]
B.
Perabotan
Ruang Perpustakaan
Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal
dibutuhkan dan perabot perlengkapan perpustakaan antara lain:
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.[5]
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.[5]
Jenis-jenis perabot perpustakaan
yang perlu diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kegiatan layanan
perpustakaan, antara lain berikut ini:
1.
Rak Buku
Rak buku dipergunakan untuk menyimpan buku-buku. Bentuk dan ukurannya
bermacam-macam tergantung biaya yang ada dan kondisi pemakai. Rak koleksi buku hendaknya diberi petunjuk
mengenai buku yang ditempatkan di rak tersebut, misalnya nomor urut kelas
(370-399).
2. Rak surat kabar
Agar tidak cepat rusak/sobek maka untuk surat kabar dibuat rak khusus.
Bentuknya bisa bermacam-macam, Batang-batang pada rak surat kabar merupakan
alat penjepit agar surat kabar tidak jatuh.
3. Rak majalah
Agar majalah terlihat dengan jelas, dibuat rak khusus. Lebar papan
tempat menyandarkan majalah disesuaikan dengan tinggi majalah, dipasang agak
miring kebelakang.
4. Meja dan kursi baca
Meja dan kursi baca dipakai oleh pengunjung untuk membaca buku
diperpustakaan.
5. Kartu katalog
Kartu katalog umumnya berukuran 7,5 x 12,5 cm. Kartu katalog minimal
harus ada 3 buah yakni untuk kartu pengarang, kartu judul dan kartu subyek.[6]
6. Lemari penitipan tas
Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan tas untuk penggunanya, Dapat juga di sediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu.
Lobby yang cukup besar, dapat difungsikan sebagai tempat pameran.
7. Tempat peminjaman/meja sirkulasi
Tempat peminjaman memerlukan meja yang dirancang secara khusus. Selain
itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi petugas (sesuai dengan jumlah
petugas), rak buku, komputer, kereta buku, telepon.
8. Meja
layanan rujukan
Layanan rujukan memerlukan meja kerja dan kursi untuk petugas, kursi
untuk penanya (tamu), rak khusus untuk koleksi rujukan.
9. Meja
komputer
Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja
kerja biasa. Namun ukuran terutama tingginya, biasanya tidak membuat nyaman
pengguna komputer tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan komputer
ini digunakan meja yang dirancang khusus untuk komputer.
10. Meja/
kursi untuk kerja petugas
Jumlah ruangan untuk petugas tergantung pada jumlah tenaga, keragaman
kegiatan layanan, dan luas ruangan perpustakaan secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan perpustakaan yang semakin pesat
harus didukung dengan penyediaan peralatan dan perlengkapan ruangan yang
optimal, misalnya menyediakan ruang public sebagai area diskusi yang dilengkapi
dengan pendingin ruangan (AC), LCD, dll. Apapun peralatan dan perlengkapan
yang dipilih dan akhirnya dibeli oleh staf perpustakaan semuanya harus memiliki
nilai ekonomis, fungsional, tahan lama serta mudah pemeliharaannya.
Perpustakaan perlu memperhitungkan fleksibilitas penataan perlengkapan, hal ini
dimaksudkan agar perlengkapan yang ada mudah dipindahkan sesuai kebutuhan dan
ketersediaan ruangan. Selain itu, hindari penggunaan perlengkapan yang bersifat
built-in karena perlengkapan jenis ini sulit untuk
diatur dan dipindahkan. Semua peralatan dan perlengkapan yang telah dimiliki
oleh perpustakaan baik yang habis pakai maupun tahan lama harus dirawat dengan
baik, khususnya peralatan elektronik karena memerlukan perawatan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bafadal, Ibrahim, 1991, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta.
2. Sulisty-Basuki,
1993, Pengantar
Ilmu Perpustakaan,
Gramedia, Jakarta.
4.
Daryanto, 1986,Pengetahuan praktis bagi
pustakawa,Bina Cipta, Malang.
5.
http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/profil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar